Dirut PD Dharma Jaya Keluarkan Kebijakan Aneh Shalat Jumat 2 Shift, KONYOL
Shalat adalah kewajiban bagi tiap umat muslim. Apalagi shalat Jum'at yang diwajibkan untuk semua laki-laki muslim yang sudah baligh. Nah kali ini ada yang kontroversi.
Ratusan pegawai PD Dharma Jaya, akan melakukan aksi mogok massal terkait kebijakan direksi PD Dharma Jaya yang kontroversial.
Dirut PD Dharma Jaya, Marina Ratna Dwi Kusuma Jati (kompas.com)
Ketua Serikat Pekerja PD Dharma Jaya, Amrun ME mengungkapkan salah satu kebijakan kontroversialnya adalah tidak adanya kebebasan pegawai dalam menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaannya masing-masing.
“Misalnya Ibu Dirut meminta pegawai menjalan ibadah sholat Jumat secara bergantian. Ini kan tidak masuk akal namanya,” ujar Amrun seperti dilansir rmoljakarta.com, Senin(5/9/2016).
Tuntutan lain yang disuarakan Serikat Pekerja PD Dharma Jaya adalah tenaga kontrak yang sudah bekerja lebih dari tiga tahun agar diangkat menjadi pegawai tetap.
“Tuntutan lainnya, kami meminta perusahaan melaksanakan peraturan perundang-undangan yang berlaku, seperti pegawai terdaftar dalam BPJS Kesehatan, pembayaran sesuai UMP dan lainnya,” kata Amrun.
Lebih lanjut Amrun mengungkapkan bahwa sikap arogan Dirut PD Dharma Jaya karena merasa dilindungi oleh Basuki Tjahja Purnama alias Ahok selakuk gubernur Jakarta saat ini.
“Mungkin karena merasa sangat dekat dan disayang Pak Ahok (Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama), makanya Ibu Dirut berani sewenang-wenang dan sering mengeluarkan kebijakan kontroversial,” tegas Amrun.
Astagfirullah, yang muslim mending keluar saja semua. Mungkin tujuanya juga itu. Bikin kontroversi saja ini perusahaan. Kalaupun PD Dharma Jaya bisa sukses terus itu bisa jadi Istidraj semata.
sumber : wajibbaca.com
Ratusan pegawai PD Dharma Jaya, akan melakukan aksi mogok massal terkait kebijakan direksi PD Dharma Jaya yang kontroversial.
Dirut PD Dharma Jaya, Marina Ratna Dwi Kusuma Jati (kompas.com)
Ketua Serikat Pekerja PD Dharma Jaya, Amrun ME mengungkapkan salah satu kebijakan kontroversialnya adalah tidak adanya kebebasan pegawai dalam menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaannya masing-masing.
“Misalnya Ibu Dirut meminta pegawai menjalan ibadah sholat Jumat secara bergantian. Ini kan tidak masuk akal namanya,” ujar Amrun seperti dilansir rmoljakarta.com, Senin(5/9/2016).
Tuntutan lain yang disuarakan Serikat Pekerja PD Dharma Jaya adalah tenaga kontrak yang sudah bekerja lebih dari tiga tahun agar diangkat menjadi pegawai tetap.
“Tuntutan lainnya, kami meminta perusahaan melaksanakan peraturan perundang-undangan yang berlaku, seperti pegawai terdaftar dalam BPJS Kesehatan, pembayaran sesuai UMP dan lainnya,” kata Amrun.
Lebih lanjut Amrun mengungkapkan bahwa sikap arogan Dirut PD Dharma Jaya karena merasa dilindungi oleh Basuki Tjahja Purnama alias Ahok selakuk gubernur Jakarta saat ini.
“Mungkin karena merasa sangat dekat dan disayang Pak Ahok (Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama), makanya Ibu Dirut berani sewenang-wenang dan sering mengeluarkan kebijakan kontroversial,” tegas Amrun.
Astagfirullah, yang muslim mending keluar saja semua. Mungkin tujuanya juga itu. Bikin kontroversi saja ini perusahaan. Kalaupun PD Dharma Jaya bisa sukses terus itu bisa jadi Istidraj semata.
sumber : wajibbaca.com
Tidak ada komentar