Tempat Tinggal Sangat Buruk, Anak-anak Suriah Rawan Bunuh Diri. Dimana PBB?
Belalang dan rumput liar, itulah makanan sehari-hari masyrakat Suriah. Hanya dengan makan makanan seperti itu, bagaimana bisa mereka sehat? Bahkan, para dokter dunia mengatakan 6 remaja dan 7 orang dewasa suriah melakukan bunuh diri lantaran tidak kuat hidup disana.
Dilansir dari The Independent, Kamis (8/9), tak hanya masalah kejiwaan, para warga Madaya, Suriah, dilaporkan banyak yang mengidap meningitis serius. Walaupun demikian, di wilayah itu tidak ada dokter ahli penyakit kejiwaan, obat-obatan dan makanan selama 4 bulan terakhir.
Seorang guru lokal, Rula, mengatakan kepada organisasi Save the Childern efek berkepanjangan dari pertempuran ini adalah kejiwaan anak-anak.
⠀
"Ketika kami melakukan berbagai aktivitas seperti menyanyi dengan mereka, tidak semuanya melakukan hal yang sama. Mereka tidak tertawa seperti anak-anak normal lainnya," ujar Rula.
⠀
"Mereka menggambar tidak seperti anak lainnya, yang mereka gambar adalah pertempuran, atau tank, atau sisa-sisa makanan," sambung dia sambil berkaca-kaca.
Rula mengatakan yang dibutuhkan anak-anak ini adalah pertolongan.
⠀
"Kami tidak butuh simpati, kami butuh pertolongan dalam krisis ini," tegasnya.
Menurut data PBB, 5,4 juta masyarakat Suriah tinggal di wilayah kekerasan, seperti di Madaya, Moadamiy, al-Waer dan Aleppo Timur. Pada Agustus lalu, lembaga kemanusiaan mengatakan hanya 9% orang yang tinggal di zona perang yang mendapat makanan.
⠀
"Tekanan tinggal di bawah kondisi seperti ini selama bertahun-tahun sangat berbahaya bagi mental kita, terutama anak-anak," pungkas Sonia Khush, Direktur Save for Children Suriah.
Perang terus terjadi di Suriah. Perang melawan kelompok teror ISIS, perang melawan kelompok pemberontak dan lain sebagainya. Akibat perang ini, anak-anak menjadi korban. Mereka kelaparan dan ketakutan. Tak hanya itu, yang pasti anak-anak ini butuh perlindungan.
Kasihan sekali ya sobat.. kira-kira kalau sudah parah seperti ini, kemana PBB? Apakah hanya memberikan laporan saja dan tidak melakukan apa-apa terrhadap para warga serta peperangan yang terus terjadi seperti ini? Bagaimana menurutmu?
sumber : wajibbaca.com
Dilansir dari The Independent, Kamis (8/9), tak hanya masalah kejiwaan, para warga Madaya, Suriah, dilaporkan banyak yang mengidap meningitis serius. Walaupun demikian, di wilayah itu tidak ada dokter ahli penyakit kejiwaan, obat-obatan dan makanan selama 4 bulan terakhir.
Seorang guru lokal, Rula, mengatakan kepada organisasi Save the Childern efek berkepanjangan dari pertempuran ini adalah kejiwaan anak-anak.
⠀
"Ketika kami melakukan berbagai aktivitas seperti menyanyi dengan mereka, tidak semuanya melakukan hal yang sama. Mereka tidak tertawa seperti anak-anak normal lainnya," ujar Rula.
⠀
"Mereka menggambar tidak seperti anak lainnya, yang mereka gambar adalah pertempuran, atau tank, atau sisa-sisa makanan," sambung dia sambil berkaca-kaca.
Rula mengatakan yang dibutuhkan anak-anak ini adalah pertolongan.
⠀
"Kami tidak butuh simpati, kami butuh pertolongan dalam krisis ini," tegasnya.
Menurut data PBB, 5,4 juta masyarakat Suriah tinggal di wilayah kekerasan, seperti di Madaya, Moadamiy, al-Waer dan Aleppo Timur. Pada Agustus lalu, lembaga kemanusiaan mengatakan hanya 9% orang yang tinggal di zona perang yang mendapat makanan.
⠀
"Tekanan tinggal di bawah kondisi seperti ini selama bertahun-tahun sangat berbahaya bagi mental kita, terutama anak-anak," pungkas Sonia Khush, Direktur Save for Children Suriah.
Perang terus terjadi di Suriah. Perang melawan kelompok teror ISIS, perang melawan kelompok pemberontak dan lain sebagainya. Akibat perang ini, anak-anak menjadi korban. Mereka kelaparan dan ketakutan. Tak hanya itu, yang pasti anak-anak ini butuh perlindungan.
Kasihan sekali ya sobat.. kira-kira kalau sudah parah seperti ini, kemana PBB? Apakah hanya memberikan laporan saja dan tidak melakukan apa-apa terrhadap para warga serta peperangan yang terus terjadi seperti ini? Bagaimana menurutmu?
sumber : wajibbaca.com
Tidak ada komentar