Fitur di Facebook "People You May Know" Ajaib Sekaligus Mengerikan
Ilustrasi Facebook MobileDigital Trends
Kashmir Hill dan Rebecca Porter tak saling mengenal hingga akhirnya mereka bertemu di Facebook lewat fitur "People You May Know". Nama belakang "Porter" memicu Kashmir Hill untuk mengenal si empunya nama lebih lanjut.
Pasalnya, nama belakang itu sama dengan yang dimiliki kakeknya. Usut punya usut, Rebecca Porter adalah istri dari saudara lelaki sang kakek.
"Facebook mengetahui silsilah keluarga saya lebih baik dibandingkan saya sendiri," begitu dituliskan Kashmir Hill pada sebuah artikel. Ia tak lain merupakan jurnalis senior di Gizmodo.
Fitur People You May Know (PYMK) memungkinkan pengguna Facebook bertemu secara maya dengan orang-orang yang kemungkinan sudah lebih dulu dikenal di kehidupan nyata.
Seiring perkembangannya, fitur ini semakin cerdas.
Ada pula pengguna Facebook yang bertemu dengan mantan bos, teman kencan dari aplikasi online-date, hingga tetangga yang sejatinya tak saling kenal tapi sering bertemu di jalan. Hasilnya memang akurat, namun bagi sebagian orang terbilang seram.
Ajaib sekaligus mengerikan
Fitur PYMK di Facebook bisa dibilang sangat ajaib, dari mana Facebook mengetahui semua ini? Jejaring sosial yang didirikan Mark Zuckerberg itu tak pernah benar-benar transparan.
Selama ini Facebook mengatakan hasil PYMK ditarik dari sumber data minor. Sikap tutup mulut Facebook ini justru membuat ngeri pengguna, terutama dari sisi privasi.
Contohnya kesamaan teman alias mutual friends, berada pada grup Facebook yang sama, di-tag pada foto yang sama, berasal dari sekolah atau tempat kerja yang sama, serta kontak-kontak yang tersinkronisasi dengan ponsel.
Jika hanya itu sumber datanya, bagaimana mungkin Kashmir Hill bertemu dengan Rebecca Porter? Pasalnya, mereka benar-benar tak punya mutual friends. Tak ada irisan antara mereka yang bisa teridentifikasi dari sumber data Facebook.
Facebook sebelumnya diketahui kerap membeli informasi dari penyedia data pihak ketiga alias data broker. Data yang bisa dihimpun dari sana adalah informasi lokasi, aktivitas di aplikasi lain, foto, dan sebagainya. Meski demikian, untuk fitur PYMK, Facebook membantah mengakomodir sumber data dari data broker.
"Facebook tidak menggunakan informasi dari data broker untuk People You May Know," kata juru bicara Facebook, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Selasa (29/8/2017) dari Gizmodo.
Untuk kasus Kashmir Hill dan Rebecca Porter, juru bicara Facebook berkilah banyak kebetulan yang terjadi. Menurut dia, kerap kali akun yang disodorkan PYMK sesuai ekspektasi, tak sedikit pula yang tak sesuai.
Juru bicara Facebook enggan memberikan informasi lebih mendalam soal sumber datanya dengan alasan privasi. Diketahui, fitur serupa PYMK juga dimiliki LinkedIn dan Twitter, namun hasilnya tak se-"ngeri" yang disodorkan PYMK milik Facebook.
"Kami secara konstan memperbarui algoritma kami untuk mendeterminasi Suggestion pada linimasa," kata Chief Privacy Officer Facebook, Chris Kelly.
"Kami tak mengumbar secara detail algoritma itu," ujarnya.
Facebook agaknya memang tak mau transparan soal "dapur"-nya. Jika Anda bertanya-tanya kenapa bisa bertemu dengan orang yang tak Anda sangka, jawaban Facebook bisa jadi kurang memuaskan.
"Orang tak selalu suka dengan suggestion dari PYMK, aksi yang bisa dilakukan adalah menekan ikon "X" pada suggestion yang tak dihendaki," juru bicara Facebook menuturkan.
"Itu adalah cara paling baik yang bisa Anda lakukan untuk memberikan umpan balik sekaligus membantu kami memperbaiki suggestion dari waktu-ke waktu," ia menambahkan.
Kashmir Hill sendiri senang bisa bertemu dengan sanak famili yang jauh dan tak terjangkau selama ini. Kendati demikian, ia masih bertanya-tanya dan agak merasa "takut" dengan apa yang dilakukan Facebook di balik PYMK.
Sumber
Tidak ada komentar