Breaking News

Korban Tewas Bom Turki Capai 36 Orang, 150 Orang Terluka



Korban Tewas Bom Turki Capai 36 Orang, 150 Orang Terluka 

Jumlah korban tewas dalam serangan bom yang dilakukan oleh tiga pelaku bom bunuh diri di bandara internasional utama Istanbul, Turki, terus bertambah dan kini sudah mencapai 36 orang, sementara sekitar 250 lainnya terluka.

Menurut laporan Reuters, serangan terjadi pukul 21.50 pada Selasa (28/6) ketika seorang penyerang melepaskan tembakan di gerbang keberangkatan dengan senapan otomatis, membuat para penumpang lari mencari perlindungan. Tak lama kemudian tiga penyerang meledakkan diri dengan bom bunuh diri di sekitar gerbang kedatangan, menurut keterangan saksi mata.  


Polisi sempat melepaskan tembakan untuk menghentikan dua pelaku serangan sebelum mereka mencapai sebuah pos pemeriksaan keamanan di gerbang kedatangan, namun tak lama mereka sudah meledakkan diri, kata seorang pejabat Turki.

Pejabat yang tak mau dipublikasikan namanya itu menyatakan bahwa sebagian besar korban tewas merupakan warga Turki, meski terdapat pula beberapa orang warga asing di antara korban.

"Ada ledakan besar, sangat keras. Atap hancur. Di dalam bandara itu mengerikan, Anda tidak bisa mengenalinya, kerusakannya sangat besar," kata Ali Tekin, salah satu warga Turki yang tengah berada di ruang kedatangan bandara untuk menjemput tamu saat serangan itu terjadi.

Sementara Paul Roos, 77, mengaku dia melihat salah satu penyerang melempaskan tembakan "secara acak" di gerbang keberangkatan.

"Dia hanya menembaki siapa pun yang berada di depannya. Dia mengenakan pakaian serba hitam. Wajahnya tidak ditutupi. Saya berjarak sekitar 50 meter darinya," kata Roos, seorang warga Afrika Selatan yang akan kembali ke Cape Town bersama istrinya setelah berlibur di Turki selatan.

"Kami kemudian menunduk di belakang meja tapi saya lalu berdiri dan mengawasinya. Dua ledakan meledak sesaat dengan jeda tak lama. Saat itu dia sudah berhenti menembak," kata Roos.

Sebagian besar korban tewas merupakan warga Turki, meski terdapat pula beberapa orang warga asing di antara korban. (Reuters/Osman Orsal)


"Dia berbalik dan mulai menuju ke arah kami. Dia memegang pistolnya di dalam jaketnya. Dia memandang berkeliling dengan cemas untuk melihat apakah ada orang yang akan menghentikannya dan kemudian turun eskalator. Kami mendengar lagi suara tembakan dan kemudian ledakan lainnya, dan kemudian semuanya berakhir," ujar Roos.

Hampir tujuh jam setelah serangan, belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan ini. Namun, serangan itu serupa dengan bom bunuh diri oleh militan ISIS di bandara dan stasiun metro Brussels pada Maret lalu yang menewaskan 16 orang.

Sebuah serangan terkoordinasi juga ditargetkan kereta metro jam-jam sibuk, menewaskan lebih lanjut 16 orang di ibukota Belgia.

"Serangan ini menunjukkan dengan jelas bahwa terorisme merupakan ancaman global. Serangan ini, menargetkan orang-orang yang tidak bersalah dan merupakan tindakan teroris yang terencana dan keji," kata Perdana Menteri Binali Yildirim kepada para wartawan di bandara.

"Terdapat bukti awal bahwa masing-masing dari tiga pelaku bom bunuh diri meledakkan diri mereka setelah melepaskan tembakan," katanya sembari menambahkan bahwa mereka datang ke bandara menggunakan taksi.

Presiden Tayyip Erdogan menyatakan bahwa serangan itu harus menjadi titik balik dalam perang global melawan kelompok militan.

"Serangan, yang berlangsung selama bulan suci Ramadan, menunjukkan bahwa serangan terorisme dtidak menghargai iman dan nilai kemanusiaan," kata Erdogan dalam sebuah pernyataan.

"Bom yang meledak di Istanbul hari ini bisa saja terjadi di setiap bandara di kota mana saja di seluruh dunia," katanya, sembari mendesak pemerintah negara lainnya bergabung melawan terorisme. (ama)


sumber : cnn

Tidak ada komentar