Breaking News

Seorang Wanita Kencingi Bendera AS, Aksinya Gegerkan Dunia hingga Terancam Dibunuh

Seorang Wanita Kencingi Bendera AS, Aksinya Gegerkan Dunia hingga Terancam Dibunuh
Seorang wanita asal Philadelphia, Amerika Serikat

TRIBUNWOW.COM - Seorang wanita asal Philadelphia, Pennsylvania, Amerika Serikat merekam aksi nekat mengencingi bendera negaranya.

Yang lebih gila, ia pun membagikan video rekaman tersebut melalui laman Facebook-nya tepat pada Hari Kemerdekaan Amerika Serikat, Selasa (4/7/2017) lalu.

Akhirnya video tersebut membuat geger dunia maya.

Meski sekarang unggahan tersebut sudah dihapus, tetapi hal tersebut tak mengurangi kegeraman banyak warganet padanya.

Wanita bernama Emily Lance ini bahkan diancam dibunuh dan diperkosa oleh warganet yang geram melihat aksinya melecehkan lambang negara itu.

Dalam videonya itu, tampak Emily berdiri di sebuah toilet dengan bendera AS yang dibentangkan.

 Emily Lance
Emily Lance (longroom.com)
Dia pun kencing di atasnya dengan bantuan alat GoGirl, sebuah alat yang memungkinkan perempuan kencing sambil berdiri.

Ketika mengunggah videonya itu, Emely juga menuliskan kata-kata kasar, bentuk penghinaanya pada bendera dan negaranya.

"F *** nasionalismemu. F *** negaramu F *** benderamu yang f ****** bodoh".

Pada video tersebut juga terdengar lagu Night Moves karya Bob Seger dan The Silver Bullet Band yang diputar sebagai background video.

Video tersebut dengan cepat menjadi viral dan ribuan orang menyerang Lance karena tidak menghormati negara dan benderanya.

Salah satu warga net bahkan mengancam akan membunuhnya, ingin agar seseorang menggorok lehernya.

Bahkan warga net itu juga bersedia membayar seseorang yang mau membunuhnya.

Bahkan seorang netizen juga mengatakan kepada Lance bahwa seseorang telah membuat iklan di Craiglist untuk memberi imbalan sebesar 3 ribu dolar AS jika berhasil membunuhnya.

Warga net lainnya menyebutnya tidak sopan, tidak patriotik dan ofensif, seperti dilansir dari Daily Mail.

Dalam unggahan selanjutnya, Lance menjelaskan mengapa dia membagikan video tersebut.

"Kebebasan (berpendapat) berarti saya berhak melakukan sesuatu dan berkata sesukaku, BAHKAN jika Anda tidak menyukainya, itu tak masalah asalkan saya tidak menyakiti seseorang secara fisik dan jika perasaanmu itu sakit, itu masalahmu sendiri," tulisnya.

Akun Facebook-nya sudah tidak ada lagi namun laporan-laporan menyebutkan dia sempat menulis pesan di sana bahwa ayahnya dan kantornya menjadi 'sasaran' kemarahan orang-orang.

Ia pun meminta agar orang-orang tidak menjadikan keluarganya sebagai sasaran.

Tidak ada komentar