Breaking News

Jadi Gelandangan, Kentung "Tuyul & Mbak Yul" Ingin Bunuh Diri


Para era 90-an, sitkom “Tuyul dan Mbak Yul” sempat populer di layar kaca, melambungkan popularitas para pemerannya. Salah satunya adalah Bambang Triyono, pemeran Kentung, jin raksasa pelindung Ucil—yang dimainkan oleh Ony Syahrial—dari kejaran tuyul-tuyul algojo. 

Siapa yang menyangka, hidup Bambang amat jauh berbeda dengan kehidupan artis pada umumnya. Dia miskin, terlunta-lunta, dan sendiri. Berikut sederet fakta tragis mantan pemeran “Kentung” ini sebelum dikabarkan meninggal dunia, tahun lalu. 

Tak Sengaja Ditemukan  
Kisah Bambang Triyono terungkap setelah dia “ditemukan” seorang pekerja sosial di Dinsos D.I. Yogyakarta, Feriawan Agung Nugroho. Saat itu, sehari sebelum Natal 2014, Feriawan hendak menemui Bambang karena dialah “calon kliennya,” yakni lansia terlantar. Feriawan memang sempat dapat SMS pemberitahuan bahwa calon kliennya pernah jadi “Kentung” di sinetron Tuyul dan Mbak Yul. Tapi dia masih ragu, sampai akhirnya benar-benar bertemu. Kepada Feriawan-lah, Bambang bercerita banyak hal dan mengizinkannya untuk dipublikasikan. Salah satunya lewat status Facebook-nya.

Tak Bisa Berdiri Lagi
Saat ditemui Feriawan, Bambang tinggal di kamar kos-kosan yang sempit, hanya berukuran 3x4. Ruangannya agak bau, dengan perabotan seadanya. Bambang baru tinggal di sana tiga bulan, itupun sudah lewat dari tempo pembayaran. Dia dirujuk ke Dinas Sosial karena memang hidup sendiri, tak ada lagi yang merawatnya. Yang mengejutkan, rupanya Bambang sudah tak bisa berjalan seperti dulu. Alhasil, dia hanya diam di atas kasur, yang tiga perempatnya dipenuhi tubuhnya kalau sedang duduk.


 Tak Mengontrol Keuangan Saat berkisah masa-masa suksesnya, wajah Bambang nampak sumringah. Meski begitu, diam-diam, Feriawan merasa iba padanya. Kepada Feriawan, Bambang mengaku, dia “terlahir” sebagai artis. Kegemukannya sempat membuat ia populer, diliput koran lokal, bahkan masuk rekor MURI. Saat popularitasnya menanjak, Bambang tertarik masuk Srimulat sebagai komedian pada kisaran tahun 1968. Dia pun sempat main di beberapa film sebagai pemeran pembantu. Dalam sehari, Bambang mengibaratkan seberapa tinggi penghasilannya ketika itu, Rp 5 juta pun dengan mudah ia dapatkan.
Tapi, kesalahan Bambang adalah ketidakmampuannya mengendalikan pengeluaran. Dia amat boros, sehingga uangnya hanya habis dibelanjakan untuk beli minuman keras, hura-hura, tanpa ada yang ditabung. Dia tak mau diatur, hidupnya bebas, tak ingin punya hidup “normal” dengan membeli rumah, dan sebagainya.

Tak Punya Pekerjaan
Tanpa diduga, Bambang terkena stroke dan lumpuh. Akibatnya, dia tak lagi bisa berkarir normal. Istri Bambang menceraikannya karena, menurut Bambang, ia tak lagi mampu menjalankan tugasnya sebagai suami. Frustasi karena menganggur dan ditinggalkan keluarganya, Bambang jadi gelandangan. Dia pindah dari satu tempat ke tempat lainnya, melakukan apa saja asal dapat uang. Tukang pijat, meramal, macam-macam pekerjaannya. Sudah berulang kali terlintas di pikirannya untuk bunuh diri.

Tak Bisa Membantu
Yang juga menyedihkan dari kisah Bambang, tak ada teman-teman selebritasnya yang mengulurkan tangan untuk menolong. Bambang pun menganggap dunia hiburan itu kejam. Jangankan membantu, ditengok pun tidak. Satu-satunya yang masih “peduli” pada Bambang adalah anaknya. Tapi Bambang juga maklum anaknya tak bisa membantu banyak. Profesinya hanya tukang cuci piring, penghasilannya tak seberapa. 
Kini, Bambang telah meninggal dunia. Pemakamannya pun tidak heboh diberitakan, seperti para selebritas lainnya.[]

Tidak ada komentar