Breaking News

Dibayar Enam Kali Lipat, PSK Layani Pria Hidung Belang Sampai Pagi


Dua PSK yang berhasil diamankan petugas dari Lokalisasi Bulu Indah (LBI) Pati.

KRIMINALITAS.COM, Pati – Sejumlah pekerja seks komersial (PSK) yang selama ini menjalankan operasinya di komplek Lokalisasi Bulu Indah (BI), Trangkil, Kabupaten Pati diamankan petugas Sabhara Polsek Wedarijaksa, Selasa (9/5/2017) malam.

Operasi dipimpin langsung Kanit Sabhara Polsek Wedarijaksa, Aiptu Musonep.

“Dalam operasi ini, kami hanya berhasil mengamankan dua orang PSK, yaitu Dr (50) warga Tegalarum, Kecamatan Margoyoso dan Spr (46) warga Kalikalong, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati. Kedua PSK itu nekat melayani lelaki hidung belang hingga dinihari di lokalisasi tersebut,” ujarnya kepada wartawan, di Mapolsek Wedarijaksa, Rabu (10/5/2017).

Kedua PSK yang terjaring operasi ini mengaku mau melayani nafsu lelaki yang membokingnya karena akan dibayar lebih tinggi dari tarif biasanya. Biasanya, sekali melayani lelaki, mereka dibayar Rp 50 ribu. Namun, sebelum terjaring razia itu, keduanya dijanjikan akan dibayar Rp 300 ribu.

Kuat dugaan bahwa operasi malam di lokalisasi ini sudah bocor. Karena, saat petugas melakukan operasi hanya ada dua PSK yang masih melayani lelaki hidung belang yang membokingnya. Sedangkan, PSK yang lain sudah ada yang tidur dan hanya sebagian kecil saja yang masih nongkrong di masing-masing rumah yang menampungnya.

“Saya dan Dr saat ada operasi di lokalisasi itu, masih melayani nafsu lelaki yang membokingnya di komplek lokalisasi. Saya mau diajak hubungan intim hingga dinihari karena akan dibayar mahal. Namun, sebelum selesai berhubungan intim, lebih dulu digaruk polisi. Sedangkan, lelaki yang telah menidurinya itu, akhirnya kabur karena ketakutan jika terjaring operasi dan belum membayar,” kata Spr kepada petugas yang menangkapnya.

Sementara, pengakuan Dr bahwa dirinya nekat melakoni pekerjaan sebagai pemuas nafsu lelaki itu karena membutuhkan uang. Menjadi PSK di lokalisasi ini, telah dilakoninya selama kurang lebih tiga tahun dan baru sekarang ini terjaring operasi polisi.

Sebelum menjadi PSK, Dr bekerja sebagai pemijat yang juga siap untuk diboking menjadi pemuas nafsu lelaki. Rata-rata, pelanggannya adalah lelaki berusia 50 tahun ke atas dan maksimal hanya satu setengah jam kencan dengannya.

“Saya awalnya menjadi pemijat di panti pijat di Kota Semarang dan Pati. Karena pendapatannya minim, akhirnya ‘melompat’ menjadi PSK di Lokalisasi Bulu Indah, Pati ini. Sampai di lokalisasi ini, saya pun diajak teman yang mengatakan jika pendapatannya lebih besar dari menjadi pemijat,” akunya.

Ia mengungkapkkan rata-rata dalam satu hari dapat mengantongi uang Rp 350 ribu. Namun saat menjadi pemijat paling banyak mengantongi Rp 150 ribu.

“Saat terjaring operasi ini, saya hanya bisa bengong karena lelaki yang menjanjikan membayar tinggi, akhirnya kabur,” keluh Dr yang masih mempunyai suami sah.

Tidak ada komentar