Breaking News

Lucurkan Kapal Perang Terbesarnya ke Lautan Pasifik, Jepang Siap Perang?

Lucurkan Kapal Perang Terbesarnya ke Lautan Pasifik, Jepang Siap Perang?
Kapal jelajah perusak helikopter Izumo dikerahkan pertama kali ke pasifik.

TRIBUNMANADO.CO.ID, TOKYO - Kapal perang terbesar Jepang yang mengangkut helikopter perusak, Izumo, mulai berangkat dari pangkalan militer Yokosuka Yokohama, Senin (1/5/2017) untuk bergabung dengan kapal penjelajah AS Carl Vinson di Samudera Pasifik.

"Kapal Izumo 22DDH merupakan kapal penjelajahan raksasa pengangkut helikopter perusak milik angkatan laut Jepang (JMSDF) kelas Hyuga mulai diluncurkan pagi tadi yang nantinya akan bergabung dengan kapal AS Carl Vinson," ungkap sumber Tribunnews.com, Senin (1/5/2017).

Saat ini Izumo akan menuju daerah Shikoku selatan Jepang yang kemudian hari ini Selasa (2/5/2017) akan ke luar Jepang dan berlayar selama tiga bulan termasuk ke Filipina dan berbagai negara lain.

"Izumo akan bergabung dengan Carl Vinson dalam latihan militer bersama Jepang dan surat perintah peluncuran partisipasi tersebut telah ditandatangani Menteri Pertahanan Tomomi Inaba," tambahnya.

Setelah latihan militer bersama yang akan berada dekat dengan semenanjung Korea guna mengantisipasi ketegangan di semenanjung Korea, masih belum diketahui apakah juga akan melewati Indonesia.

Namun yang pasti tim dari pemerintah Jepang yang terkait pertahanan sedang berada di Indonesia saat ini untuk tujuan yang dirahasiakan.

Kapal Izumo secara resmi diluncurkan di Yokohama pada tanggal 6 Agustus 2013.

Kementerian Pertahanan Jepang pertama kali mengumumkan rencana untuk kelas tersebut pada tanggal 23 November 2009.

Misi utama kapal ini adalah untuk menghadapi perang anti-kapal selam (ASW), operasi pemeliharaan perdamaian dan bantuan bencana alam.

Posisinya berada di belakang kapal tempur raksasa seperti Carl Vinson, untuk bantuan logistik serta back-up militer lebih lanjut.

Kapal tersebut dapat membawa hingga 28 pesawat, 7 helikopter ASW dan 2 helikopter pencari dan penyelamatan (SAR) yang direncanakan akan diperlengkapi pula dengan pesawat lain.

Dapat mengangkut 400 tentara dan 50 truk 3,5 ton (atau yang setara). Dek penerbangan memiliki 5 tempat pendaratan helikopter yang memungkinkan pendaratan bersamaan atau take-off.

Kapal ini dilengkapi dengan 2 Phalanx CIWS dan 2 SeaRAM untuk pertahanannya.

Kapal perusak kelas ini pada awalnya dimaksudkan untuk menggantikan dua kapal kelas Shirane, yang semula dijadwalkan untuk mulai dekomisioning pada tahun 2014.

Pada tahun 2010, Forecast International melaporkan bahwa beberapa fitur desain dimaksudkan untuk mendukung pesawat sayap tetap seperti Bell-Boeing V-22 Osprey dan Lockheed Martin F-35 Lightning II, walaupun baik MOD maupun JMSDF telah menyebutkan kemungkinan untuk mengenalkan carrier.

Kapal ini tidak memiliki "lompatan ski" atau jepretan, ciri khas untuk meluncurkan pesawat sayap tetap.

Jika kelas Izumo mengoperasikan pesawat terbang tetap, mereka akan dibatasi pada operasi STOVL (short take-off, vertical landing).

Jepang telah mengakuisisi F-35A untuk digunakan oleh JASDF, namun belum mengindikasikan apakah akan membeli versi STOVL F-35B.

Bahkan jika mereka melakukannya, kurangnya lompatan ski dari kapal yang membatasi jangkauan dan muatan pesawat, kurangnya bantalan pendaratan khusus untuk menahan panas luar biasa F-35B yang dihasilkan pada dorongan vertikal, dan ruang kecil untuk menampung banyak bidang yang akan membuatnya menjadi tempat yang buruk.

Pembangunan kapal Izumi pertama kali dimulai pada 2011 di sebuah galangan kapal IHI (Ishikawa Heavy Industries) Marine United di Yokohama, dengan dana sebesar 113,9 miliar yen disisihkan dalam anggaran fiskal 2010 untuk tujuan ini.

Izumo adalah kapal perang terbesar di armada Jepang sejak Perang Dunia II, yang menjadikan China terbelalak juga mengetahui hal tersebut, karena memiliki kemiripan yang kuat dengan kapal induk konvensional.

Kapal Izumi ini berpotensi digunakan di masa depan untuk meluncurkan jet tempur atau pesawat sayap tetap lainnya.

Pejabat Jepang mengatakan akan digunakan dalam pertahanan nasional. Secara khusus, mereka mengutip perang anti-kapal selam dan misi pengintaian wilayah perbatasan.

Selain itu, ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan bangsa untuk mengangkut personel dan pasokan sebagai respons terhadap bencana skala besar.

Peluncuran Izumi terjadi pada saat ketegangan meningkat terhadap Kepulauan Senkaku milik Jepang di selatan Okinawa.

Tidak ada komentar