Hentikan Kekerasan di Rakhine State, Indonesia Dorong Semua Pihak
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (topi putih) didampingi Presiden
Direktur PKPU Human Initiative Agung Notowiguno saat peresmian dua
sekolah sumbangan masyarakat Indonesia di Rakhine State, akhir pekan
lalu
Indonesia mengecam serangan kelompok bersenjata kepada pos polisi dan fasilitas penampungan pengungsi di Maungtaw Rakhine State pada 25 Agustus 2017 yang telah mengharuskan ratusan mengungsi dan menyebabkan putaran kekerasan baru.
Indonesia juga menyesalkan telah jatuhnya korban, baik korban jiwa maupun luka-luka.
“Indonesia mengharapkan Pemerintah Myanmar segera mengambil langkah-langkah untuk segera memulihkan keamanan dan memberikan perlindungan kemanusiaan secara inklusif,” tulis siaran pers Kementerian Luar Negeri, Selasa (29/8/2017).
Indonesia juga mendorong semua pihak segera menghentikan aksi kekerasan, berkontribusi terhadap pemulihan keamanan serta menghormati hak asasi manusia masyarakat di Rakhine State termasuk masyarakat Muslim.
Karena situasi yang kompleks di Rakhine State, kerja sama semua pemangku kepentingan diperlukan agar perdamaian, keamanan, stabilitas dan pembangunan inklusif, dapat dilakukan di Rakhine State.
“Siatuasi yang damai, aman dan Stabil di Myanmar termasuk di Rakhine State penting untuk mendukung terjaganya stabilitas di ASEAN dan pembangunan yang berkelanjutan di kawasan,” tulisnya.
Indonesia akan melanjutkan kerjasama dengan Myanmar dalam proses rekonsiliasi, demokratisasi dan pembangunan inklusif, termasuk upaya implementasi rekomendasi laporan Kofi Annan.
Sumber
Tidak ada komentar